oleh: Afriza Hanifa dan A.Syalaby Ichsan
Kaum gay sudah hidup ribuan tahun
lalu, seperti diberitakan kitab suci. Syahdan, seorang putra Haran dari wilayah
Ur, Luth (Lot) mengikuti jejak pamannya, Ibrahim (Abraham) ke negeri
Kanaan.
Setiba disana, Luth ditugaskan Allah berdakwah. Luth pun
mendatangi Kota Sodom di utara Laut Mati dan Gamora (Gomorrah)berlokasi di
sepanjang timur laut Laut Mati.
"Mengapa kalian tidak bertakwa? Sungguh, aku ini
seorang rasul yang diutus kepadamu. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah
kepada ku. Dan aku tidak meminta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku hanyalah
dari Tuhan seluruh alam," ujar Luth.
Belum cukup dibuat heran dengan datangnya seorang yang
mengaku utusan Tuhan, bangsa Sodom pun kemudian dibuat murka karena sang utusan
tersebut terang-terangan melawan kebiasaan warga melakukan homoseksual.
Ia mengajak mereka kembali kepada Allah dan meninggalkan
perbuatan yang dimurkai-Nya. "Sungguh kalian benar-benar mengerjakan
perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari
umat-umat sebelum kamu. Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki,
menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?!" Seru
Luth mengajak kaumnya bertaubat.
Menanggapi kedatangan Luth mereka pun acuh. Ucapan Luth
bagai angin lalu. Luth dianggap tak waras yang mengusik kehidupan mereka. Meski
demikian, sang nabi tak putus asa. Ia terus mengajak mereka kembali pada agama
Allah.
"Mengapa kamu mendatangi sesama lelaki (Homoseks) di
antara manusia? Sementara kamu tinggalkan perempuan yang diciptakan Tuhan untuk
dijadikan sebagai istri? Kamu memang orang-orang yang melampaui batas,"
kata Luth.
Apa jawaban kaum Sodom? Tentu saja mereka menolaknya
mentah-mentah. "Hai Luth! Jika kau tidak berhenti, maka kau akan
termasuk orang-orang yang terusir," ancam warga Sodom. Dengan sabar, Luth
hanya menimpali, "Sungguh aku benci pada perbuatan kalian".
Semakin Luth menyampaikan dakwah, semakin mereka menantang.
"Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang
benar," ujar mereka menyombongkan diri.
Habis sudah kesabaran Luth mengajak mereka pada kebenaran.
Luth pun mengeluhkan kesulitannya menghadapi bangsa Sodom kepada Allah Ta'ala.
Ia pun menengadahkan tangan seraya minta pertolongan, "Ya Tuhanku,
tolonglah aku atas kaum yang berbuat kerusakan itu. Ya Tuhanku, selamatkanlah
aku beserta keluargaku dari akibat perbuatan yang mereka kerjakan," ujar
sang nabi. (bersambung).(Republika)
No comments:
Post a Comment