BENARKAH Anda ingin dikaruniai rezeki yang melimpah oleh
Allah Swt.? Kalau jawaban Anda adalah benar, maka jangan tunda lagi untuk
berlama-lama dan segera wujudkan keinginan Anda; jangan tunggu lebih lama dan
segera sambut rezeki Anda semenjak pagi hari.
Waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah. Udara masih segar
dan tubuh yang telah istirahat ketika malam kini menjadi fit kembali. Alangkah
ruginya jika keadaan yang sangat baik seperti ini kita gunakan tidur lagi
setelah shalat subuh. Maka, jangan turuti nafsu untuk bermalas-malasan dan
bersembunyi di balik selimut lagi bila kita ingin mendapatkan keberkahan dari
Allah Swt.
Berkaitan dengan hal ini, ada sebuah hadits yang perlu untuk
kita renungkan, yakni dari Shakhr bin Wada’ah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah
Saw. telah bersabda:
“Ya Allah, berkahilah umatku di pagi harinya.” (HR. Abu Daud
dan Tirmidzi)
Dalam hadits yang diceritakan oleh Shakhr bin Wada’ah r.a.
tersebut betapa jelas bahwa Rasulullah Saw. berdoa agar umatnya diberikan
berkah pada waktu pagi hari. Tahukan Anda siapakah Shakhr bin Wada’ah r.a.? Dia
adalah seorang pedagang yang biasa mengirimkan barang dagangannya di pagi hari,
sehingga dia menjadi kaya dan banyak harta. Berarti, Shakhr bin Wada’ah adalah
orang yang bisa menyambut keberkahan Allah Swt. karena doa Rasululllah Saw.
untuk umatnya di pagi hari.
Memang berat untuk tidak tergoda dengan hangatnya selimut,
bantal, dan kasur yang empuk di pagi hari, apalagi suasana pagi yang dingin.
Akan tetapi, bagi orang yang mempunyai keinginan yang kuat untuk medapatkan
keberkahan dari Allah Swt. dengan banyak rezeki, tentu godaan itu dapat diatasi
dengan baik. Apalagi kalau sudah terbiasa untuk tidak tidur setelah shalat subuh.
Sungguh, badan akan terasa lebih sehat, pikiran lebih segar, dan hati lebih
tenang serta bahagia.
Pada suatu pagi, Fathimah az-Zahra r.a. sedang berbaring
ketika hari masih pagi. Barangkali ia ingin menikmati pagi dengan
tidur-tiduran. Selengkapnya, marilah kita simak apa yang diceritakan oleh
Fathimah az-Zahra r.a. dalam sebuah hadits sebagai berikut:
“Pada suatu pagi Rasulullah Saw. lewat di depanku dalam
keadaan aku sedang berbaring. Sambil membangunkan aku dengan kaki, Baginda
berkata, ‘Hai Anakku, bangun, saksikanlah rezeki Tuhanmu dan janganlah engkau
menjadi orang yang lalai, sebab Allah membagikan rezeki kepada manusia di waktu
fajar mulai menyinsing hingga matahri terbit.” (HR. Baihaqi)
Oleh karena itu, setelah shalat subuh, janganlah tidur kembali
apabila kita ingin mendapatkan keberkahan dari Allah Swt. Berkaitan dengan
tidur setelah shalat subuh ini, Ibnul Qayyim al-Jauziyah berpendapat bahwa di
antara tidur yang tidak disukai menurut orang-orang yang saleh ialah tidur di
antara shalat subuh dan terbit matahari, karena ini merupakan waktu untuk
memperoleh hasil bagi perjalanan ruhani. Pada saat itu terdapat keistimewaan
besar, sehingga seadainya mereka melakukan perjalanan (kegiatan) semalam suntuk
pun, belum tentu dapat menandinginya.
Apa yang disampaikan oleh Ibnul Qayyim al-Jauziyah tersebut
senada dengan pendapat Ibnu Hajar al-‘Asqalani, ulama ahli hadits dari Mesir
yang salah satu kitab terkenalnya adalah Fath al-Bari (Kemenangan Sang
Pencipta). Dalam kitab yang merupakan syarah kitab shahihnya Imam Bukhari dan
disepakati oleh para ulama sebagai kitab penjelasan yang paling detail yang
pernah dibuat tersebut, Ibnu Hajar Al-‘Asqalani mengatakan, “Sesungguhnya
dikhususkan waktu pagi dengan keberkahan karena waktu pagi adalah waktu (untuk melakukan)
kegiatan.”
Bagi para ulama, suasana pagi yang tenang adalah waktu yang
paling baik untuk mendalami suatu ilmu. Pada saat yang seperti ini kemampuan
seseorang untuk memahami sebuah ilmu bisa lebih meningkat. Hal ini bisa terjadi
karena konsentrasi terhadap ilmu pun lebih mudah untuk dilakukan. Ada seorang
ulama yang yang mampu menulis sebanyak empat puluh halaman setiap hari selama
empat puluh tahun terakhir masa usianya, yakni Ibnu Jarir ath-Thabari, ternyata
beliau melakukan murajaah (menghafal) akan ilmu dan ide-ide yang akan
dituangkan dalam tulisannya di awal-awal subuh. Ini merupakan bukti bahwa waktu
pagi memang penuh dengan keberkahan.
Rasulullah Saw. bersabda:
“Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga
melalaikan kamu untuk mencari rezeki.” (HR. Thabrani)
Janganlah kamu tidur, begitu sabda Rasulullah Saw. untuk
kita, seusai shalat subuh. Lalu, apa yang kita lakukan seusai shalat subuh?
Banyak hal yang dapat kita lakukan. Setelah shalat subuh berjamaah di masjid,
kita bisa duduk di ruang tamu untuk membaca Al-Qur’an. Setelah itu, membuka
seluruh jendela dan membersihkan rumah. Atau, memulai segala aktivitas yang
perlu untuk kita lakukan di pagi hari.
Berkenaan dengan mengisi waktu setelah shalat subuh ini,
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim disampaikan, “Peliharalah
waktu itu dengan mengisinya melalui tilawah Al-Qur’an satu juz dalam satu hari,
berdzikir atau menghafal. Inilah yang dilakukan Rasulullah Saw. selesai
menunaikan shalat subuh, bahwa beliau duduk di tempat shalatnya hingga terbit
matahari.”
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Saw. pernah bersabda
bahwa waktu subuh adalah masa di mana para malaikat malam naik ke langit dan
digantikan oleh malaikat siang. Betapa indahnya jika pada waktu pergantian
tersebut seseorang dalam keadaan melakukan ketaatan kepada Allah Swt.
Ada sebuah amalan yang sangat besar fadhilahnya apabila
dilakukan seseorang dalam rangka memanfaatkan waktu di pagi hari ini. Hal ini
dapat kita ketahui dari sebuah hadits, yakni dari Anas bin Malik r.a., ia
berkata bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
“Barangsiapa shalat fajar (shalat subuh) berjamaah di
masjid, kemudian tetap duduk berdzikir mengingat Allah, hingga terbit matahari
lalu shalat dua rakaat (shalat dhuha), maka seakan-akan ia mendapatkan pahala
haji dan umrah dengan sempurna, sempurna, dan sempurna.” (HR. Tirmidzi)
Subhânallâh…! Betapa besar pahala orang shalat subuh dengan
berjamaah di masjid, kemudian tetap duduk untuk berdzikir hingga terbit
matahari, lantas dilanjutkan dengan shalat dhuha, seakan ia mendapatkan pahala
haji dan umrah dengan sempurna. Betapa besar pahalanya. Bisakah kita
mengamalkanya? Kalau tidak bisa setiap hari, setidaknya seminggu sekali ketika
kita libur dan tidak harus berpagi-pagi untuk berangkat bekerja. Apalagi
sebagai karyawan, naik bus kota, dan tinggal di Jakarta, biasanya mesti
berangkat lebih pagi agar tidak terjebak macet.
Hal yang teramat penting dari pembahasan ini adalah jangan
tidur lagi seusai shalat subuh. Marilah kita isi waktu pagi itu dengan
beribadah dan memulai aktitivitas harian semenjak pagi hari. Lebih
bagus lagi, ketika sudah masuk waktu dhuha, segera kita menunaikan shalat
dhuha. Dengan demikian, berarti kita telah mempersiapkan diri untuk menjadi
orang yang kaya karena waktu pagi memang penuh keberkahan; berarti kita telah
benar-benar siap dalam menyambut datangnya rezeki dari Allah Swt.
Sebelum pembahasan ini kita akhiri, perlu kiranya bagi kita
untuk merenungkan apa yang disabdakan oleh Rasulullah Saw. sebagai berikut:
“Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan
kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barakah dan
keberuntungan.” (HR. Thabrani dan Al-Bazzar). (sumber: amazzet/islampos)
No comments:
Post a Comment